Saturday, June 7, 2025

Idul Adha Penuh Berkah: Masjid Al Amin Sawojajar Sembelih 13 Sapi dan 21 Kambing

 

Penyembelihan hewan kurban dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Masjid Al Amin Sawojajar Malang yang dilaksankan pada Sabtu (7/6/2025). Sebanyak 34 ekor hewan kurban terkumpul dari para mudhohi (pekurban) yang terdiri dari 13 ekor sapi dan 21 ekor kambing. 

KOTA MALANG – Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Masjid Al Amin Sawojajar Malang menyembelih hewan kurban sebanyak 34 ekor, pada Sabtu (7/6/2025). Jumlah hewan kurban yang terkumpul dari para mudhohi (pekurban) ini terdiri dari 13 ekor sapi dan 21 ekor kambing.

Plt Ketua Panitia Perayaan Idul Adha 1446 H Masjid Al Amin, Agus Utomo mengungkapkan, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun ini tidak dilakukan tepat setelah Shalat Idul Adha melainkan  keesokan harinya.

“Karena pelaksanaan Shalat Idul Adha 1446 Hijriah tahun ini bertepatan pada hari Jumat (6/6/2025), maka penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada hari Sabtu (7/6/2025,” kata Plt Ketua Panitia yang juga Ketua RW 12 ini.

Ia menambahkan, keputusan ini diambil semata-mata demi efektivitas waktu pelaksanaan. Proses penyembelihan berlangsung di lapangan parkir RT 03 RW 12, dimulai pukul 06.30 WIB dan berakhir pada pukul 15.30 WIB.

"Atas nama takmir Masjid Al Amin, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pekurban, baik dari warga Blok H3 RW 12 maupun warga di luar RW 12, yang telah mempercayakan hewan kurbannya disembelih di sini," ujarnya penuh syukur.

Ia juga mengungkapkan bahwa Ketua Panitia Perayaan Idul Adha 1446 H, Drs Mulyani Surendra, MS, tidak dapat hadir langsung mengawal pelaksanaan penyembelihan karena sedang menunaikan ibadah Haji 2025.

Pria murah senyum ini menyebutkan bahwa panitia mendistribusikan daging kurban (tasharuf) kepada seluruh warga Blok H3 RW 12, serta lembaga-lembaga sosial dan yayasan keagamaan yang telah mengajukan permintaan khusus.

Sejalan dengan tahun-tahun sebelumnya, panitia tidak membagikan daging kurban kepada gelandangan dan pengemis (gepeng). Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan distribusi daging kurban lebih tepat sasaran, sehingga keberkahan dan manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh para penerima.

Meriahkan Idul Adha dengan Gelar Takbir Keliling

Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, jamaah dan santri Masjid Al Amin menggelar takbir keliling pada Kamis (5/6/2025) malam. Kegiatan berlangsung semarak dan tertib, dimulai dari area masjid dengan rute melalui jalan di kawasan RW 12 lalu kembali ke lokasi masjid.  


Plt Ketua Panitia menyampaikan bahwa takbir keliling merupakan bagian dari syiar Islam yang sarat makna.

"Ini adalah momen untuk merayakan kemenangan dan kebahagiaan, serta menumbuhkan semangat berbagi antarsesama. Kegiatan ini juga bagian dari syiar Idul Adha,” ujarnya.

Suasana malam Idul Adha pun semakin meriah dan khidmat dengan lantunan takbir yang menggema di sepanjang rute pawai.  

Selain takbir keliling, Panitia Perayaan Idul Adha 1446 H Masjid Al Amin juga menggelar shalat Id yang pada tahun ini dipimpin Ustadz Prof Dr H Muslimin Machmud, MSi, sebagai imam sekaligus khatib. Dosen sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang ini dalam khutbahnya berjudul “Menguji Keimanan dengan Cara Berkurban “. (hen)


                                                     **********

Foto-foto lain Kegiatan Penyembelihan Hewan Kurban pada Idul Adha 1446 H/2025:




 










Friday, June 6, 2025

Prof Muslimin Usung Spirit Pengorbanan Menguji Keimanan Umat dalam Khutbah Idul Adha 1446 H

 

 Prof Dr H Muslimin Machmud, MSi, bertindak sebagai imam sekaligus khatib shalat Idul Ada 1446H/2025 di Masjid Al Amin Sawojajar Kota Malang, pada Kamis (6/6/2025). 

KOTA MALANG – Gemuruh takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih memenuhi Masjid Al Amin Sawojajar Kota Malang Blok H3 RW 12 pada Jumat (6/6/2025) pagi menandai perayaan Idul Adha 10 Zulhijah 1446 H. Jamaah berkumpul untuk menunaikan shalat Idul Adha, merefleksikan makna mendalam dari hari raya yang identik dengan pengorbanan ini.

Shalat Idul Adha di Masjid Al Amin tahun ini dipimpin Ustadz Prof Dr H Muslimin Machmud, MSi, yang bertindak sebagai imam sekaligus khatib. Dalam khutbahnya yang berjudul “Menguji Keimanan dengan Cara Berkurban “, dosen sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, mengajak seluruh umat Muslim untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

"Mari kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam setiap keadaan, dengan menjalankan apa yang diperintahkan-Nya, dan menghindari apa yang menjadi larangannya," tegas Prof. Muslimin.

Prof. Muslimin menyoroti pentingnya merenungkan kebesaran hari Idul Adha. Ia mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat tentang bulan, negeri, dan hari yang mereka alami. Kemudian Rasulullah bersabda, "Sungguh darah, harta dan kehormatan kalian adalah hal yang mulia bagi kalian sebagaimana mulianya hari kalian ini, di negeri kalian ini dan di bulan kalian ini. Sungguh kalian bakal menghadap pada Tuhan kalian, lalu Allah akan menanyai kalian mengenai amal perbuatan kalian."

Namun, Prof. Muslimin juga menyampaikan keprihatinannya. Ia merasa bahwa kemuliaan hari ini seolah tak berbekas di hati sebagian umat. "Kita semakin tidak merasakan kebesarannya. Mungkin kita melakukan ritual rutin pada hari itu: dengan melakukan salat Idul Adha dan berkurban. Namun selebihnya, kita tidak merasakan apa-apa," ujarnya.

Ia menyayangkan masih banyaknya pelanggaran dan pengabaian perintah Allah, seperti pencurian, penipuan, korupsi, dan penindasan, yang terus berlanjut meski telah melewati hari yang agung ini.

Kalimat takbir, "Allahu Akbar," ditekankan sebagai ucapan yang sangat agung. Prof. Muslimin menjelaskan bahwa takbir selalu dikumandangkan dalam berbagai momen penting, mulai dari azan, iqamah, pembukaan salat, kelahiran bayi, penyembelihan hewan, hingga di medan perang. Ia mengingatkan bahwa takbir harus menanamkan keyakinan bahwa hanya Allah yang Mahabesar dan Mahaagung, sedangkan selain-Nya adalah kecil dan lemah.

"Segala hal yang sering kita bangga-banggakan, berupa kekayaan harta, mobil mewah, rumah megah, kedudukan dan pangkat yang tinggi, semuanya adalah kecil dan tidak berarti apa-apa dihadapan Allah SWT," kata Prof. Muslimin.

Sayangnya, lafaz takbir yang mulia ini seringkali disalahgunakan. Prof. Muslimin menyoroti fenomena takbir yang diteriakkan dalam aksi anarkis, perusakan fasilitas umum, atau saat saling mencaci menjelang pemilu. "Apakah pantas kebesaran lafadz takbir tersebut diucapkan bersamaan dengan mengganggu orang lain dan merusak?" tanyanya retoris.

Ia mengingatkan bahwa Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa sesama Muslim adalah mulia dan bersaudara, sehingga saling mencaci dan menghujat adalah hal yang tidak pantas.

Prof. Muslimin menjelaskan bahwa Idul Adha adalah momen spesial bagi umat Islam di seluruh dunia, ditandai dengan ibadah haji dan pelaksanaan kurban. Kurban, kata beliau, merupakan bentuk solidaritas kepada kaum fakir, miskin, kerabat, dan tetangga. Kedua ibadah ini tak lepas dari sejarah Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.

"Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabatnya mengenai apa udhiyah (penyembelihan kurban) itu? Beliau menegaskan: Sunnatan Abiyikum Iberahim (ini adalah sunnah bapakmu, Nabi Ibrahim)," ungkap Prof. Muslimin.

Ia mengisahkan kembali perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail, yang merupakan anugerah termahal. Kisah ini menunjukkan puncak kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah yang mengalahkan segalanya. Melalui musyawarah dan persetujuan Ismail, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu, meskipun pada akhirnya Allah menggantikan Ismail dengan sembelihan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat As-Shaaffat ayat 107: "Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."

Kisah ini, lanjut Prof. Muslimin, membuktikan bahwa perintah dalam mimpi Nabi Ibrahim adalah ujian. "Larangan Allah terhadap penyembelihan darah manusia (Ismail) oleh Nabi Ibrahim membuktikan bahwa perintah yang didapat dari mimpi tersebut sebatas ujian dan bahwa ritual pengorbanan nyawa manusia sebagaimana tradisi biadab sejumlah kaum terdahulu adalah hal yang dikecam keras," jelasnya. Nabi Ibrahim berhasil lulus dari ujian berat ini, menunjukkan bahwa tak ada harta paling sejati dan mahal dibanding ketundukan total kepada Allah.

Prof. Muslimin mengutip Al-Quran surat At-Taghabun ayat 15: "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah-lah pahala yang besar." Ia menekankan bahwa mengorbankan sebagian harta lillâhi ta'âlâ tidak akan merugikan, melainkan merupakan cara pandang manusia yang visioner menuju kebahagiaan abadi di akhirat. Hal ini senada dengan firman Allah dalam QS Al-An'am ayat 32: "Dan sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah bermain-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"

Menutup khutbahnya, Prof. Muslimin berharap perayaan Idul Adha dapat menggugah semangat berkorban bagi Indonesia yang sedang menghadapi berbagai permasalahan, seperti krisis moral, beban ekonomi, kualitas pendidikan, maraknya narkoba, dan kenakalan remaja.

"Dalam kondisi seperti ini sebenarnya kita banyak berharap dan mendoakan mudah-mudahan para pemimpin kita, elit-elit kita, dalam berjuang tidak hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya, tapi untuk kepentingan bangsa dan negara," harapnya. Ia menegaskan bahwa perjuangan menyejahterakan umat memerlukan keterlibatan semua pihak.

"Mudah-mudahan perayaan Idul Adha kali ini, mampu menggugah kita untuk rela berkorban demi kepentingan agama, bangsa dan negara," tutup Prof. Muslimin, seraya berharap ibadah kurban seluruh umat diterima Allah SWT dan senantiasa diberkahi. (hen)

                

                       **********

Foto-foto lain pelaksanaan Shalat Idul Adha 1446 H di Masjid Al Amin:








Tuesday, April 1, 2025

Khatib Shalat Id 1446 H di Masjid Al Amin Sawojajar Ajak Istiqamah di Tengah Gejolak Zaman

 

Dr Abdul Madjid Syams, MA, bertindak sebagai khatib pada Shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Al Amin Sawojajar Kota Malang, Senin (31/3/2025).

KOTA MALANG – Ratusan jamaah memadati Masjid Al Amin Sawojajar Kota Malang pada Senin (31/3/2025) untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1446 H. Suasana penuh khidmat mewarnai pelaksanaan ibadah yang menandai hari kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 H ini dipimpin oleh Ir H Herman Sucipto, selaku imam, sementara Dr Abdul Madjid Syams, MA, bertindak sebagai khatib.

Dalam khutbahnya, Dr Abdul Madjid Syams, MA, mengusung tema “Istiqamah di Tengah Gejolak Zaman” di mana kehidupan manusia terus berjalan dengan cepat, dalam hitungan dekade, bahkan tahun sejak ditemukannya internet pada tahun 1990-an.

“Digitalisasi telah mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Kini manusia tidak lagi bergantung pada cara-cara konvensional dalam semua hal. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, perubahan ini juga membawa tantangan besar , terutama dalam hal informasi seperti hoaks dan fitnah yang semakin sulit dibedakan dari fakta, sehingga menuntut kita lebih selektif dan kritis dalam menerima serta menyebarkan informasi,” paparnya.

Ia menambahkan, di era Revolusi Industri 5.0 teknologi tidak hanya sekadar menjadi alat bantu tetapi telah berkolaborasi langsung dengan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Kecerdasan buatan, robotika, dan Internet of Things (IoT) telah menggantikan banyak pekerjaan manusia dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor.


Ia mengingatkan, di tengah derasnya arus perubahan ini, umat Islam harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman. Kemajuan teknologi tidak boleh menjauhkan kita dari agama, tetapi justru harus dimanfaatkan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada  Allah SWT.

“Al-Qur’an dan hadits tetap menjadi pedoman utama dalam menghadapi perkembangan zaman. Jika kita tidak berhati-hati, kemajuan teknologi dapat membuat kita lalai. Mari kita manfaatkan teknologi untuk kemaslahatan umat, memperkuat ukhuwah,dan meningkatkan kualitas ibadah kita,” tegasnya.

Di akhir khutbah, Dr Abdul Madjid Syams, MA, mengajak jamaah untuk berdoa agar Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kebijaksanaan dalam menghadapi era digital ini.

“Semoga kita tetap teguh dalam iman dan istiqamah di jalan-Nya,” tandasnya.

Laporan Panitia Zakat Masjid Al Amin

Sebelum acara shalat Id dimulai, Panitia Zakat Masjid Al Amin Suparno, SPd, MPd, menyampaikan informasi penerimaan zakat, yakni zakat fitrah berupa beras 1.172 kilogram dan uang tunai sebesar Rp5.430.000. Sedangkan penerimaan zakat maal berupa uang sebesar Rp6.850.000, infak/sedekah Rp2.342.000, dan  fidyah Rp860.000.


“Panitia sudah menyalurkan penerimaan zakat, infaq, dan sedekah  ini ke lembaga panti asuhan, pondok pesantren, yayasan, dan lembaga pendidikan di Malang Raya. Selain itu, disalurkan juga ke warga dhuafa di RW 12 Madyopuro dan sekitarnya,” jelas purnatugas guru SMAN 1 Lawang, Kabupaten Malang ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Idul Fitri 1446 H Masjid Al Amin, Drs Mulyani Surendra, MS, mengucapkan terima kasihnya kepada warga muslim di RW 12 dan sekitarnya yang telah memberikan amanah kepada panitia zakat .

“Panitia zakat sudah membagikannya kepada yang berhak,” kata pria yang akrab disapa Cak Lum ini.

Cak Lum menambahkan, pada Ahad (30/3/2025) malam Hari Raya Idul Fitri, jamaah Masjid Al Amin bersama santri TPQ Al Amin menggelar pawai takbir keliling di sekitar lingkungan RW 12. (hen)

                                                    ********

Foto-Foto Lain Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Al Amin Sawojajar Kota Malang:





Monday, March 10, 2025

Ramadhan 1446 H: Karpet Baru Perindah Masjid Al Amin Sawojajar Malang


Karpet baru yang serasi dengan warna ruangan Masjid Al Amin Sawojajar Malang selesai dipasang dan siap digunakan untuk tempat beribadah.


KOTA MALANG - Memasuki bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah/20025 M, Masjid Al Amin yang terletak di bilangan Perumahan Sawojajar I Blok H3 RW12 Madyopuro, Kota Malang, berbenah diri dengan cara yang istimewa. Masjid ini memilih untuk menyambut bulan puasa dengan nuansa yang segar dan nyaman dengan pemasangan karpet baru pada hari Ahad (9/3/2025).

Karpet selebar 154,43 meter persegi dengan ketebalan 12 mm ini bukan sekadar tambahan fungsi, tetapi merupakan deklarasi estetika dan kenyamanan untuk para jamaah yang akan beribadah.

Menunaikan shalat tarawih, merasakan indahnya kebersamaan saat buka puasa, berbagi takjil, bersama-sama menunaikan tadarusan, kuliah subuh, hingga i'tikaf di bulan Ramadhan, akan terasa lebih istimewa di atas karpet yang empuk dan hangat ini.



"Langkah ini kami tempuh demi memastikan setiap jamaah bisa merasakan kenyamanan yang meningkatkan khusuk mereka selama beribadah, sekaligus menambah keindahan masjid," tutur Ir H Tri Agus Djoko Kuntjoro MT, Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar.

Upaya pengadaan karpet ini merupakan hasil perencanaan yang matang, dimana penyediaan dananya melalui lelang yang diadakan untuk tiga vendor karpet terpilih. Dengan satu dari Surabaya dan dua dari Malang berpartisipasi.

"Kami memerlukan dana sekitar Rp116 juta, dan berkat kebaikan hati para donatur masjid, jumlah tersebut dapat terkumpul hanya dalam waktu kurang dari 48 jam," ungkap mantan Wakil Rektor III Universitas Telkom Surabaya ini dengan rasa syukur. 


Proses pemasangan karpet yang efisien selama dua hari ini merupakan manifestasi dari harapan dan doa masyarakat masjid. Harapan tersebut bukan hanya tentang keindahan dan kenyamanan, tetapi juga tentang kerinduan jamaah untuk berlama-lama di rumah ibadah, merenung dan menyelami kedalaman spiritualitas dalam nuansa yang baru.

"Kami berharap bahwa dengan karpet baru ini, suasana di masjid akan semakin menarik dan nyaman—memotivasi kami semua untuk mencurahkan lebih banyak waktu dalam doa dan ibadah. Mari kita jaga dan rawat bersama Masjid Al Amin Sawojajar ini sebagai tempat kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, seraya berharap pahala yang berlimpah sebagai bekal untuk kehidupan yang kekal," ujar Tri Agus menutup dengan sebuah doa dan harapan. (hen)

Monday, July 8, 2024

Lagi, Yayasan Al Amin Sawojajar Berbagi Kepedulian di Griya Lansia Husnul Khotimah

 

Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar Malang Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro MT menyerahkan bantuan uang kepada Penanggungjawab Griya Lansia Husnul Khatimah, Nur Hadi, pada Ahad (7/7/2024). (Foto: Hen)

KOTA MALANG – Yayasan Al Amin Sawojajar Malang kembali melakukan kunjungan sosial kali kedua di Griya Lansia Husnul Khotimah di Dusun Baran, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada Ahad (7/7/2024).

Sebagaimana kunjungan perdana yang dilakukan pada Ahad (24/10/2021),  Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar Malang Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro MT memimpin langsung rombongan yang berjumlah 36 orang hadir di Griya Lansia Husnul Khotimah untuk melakukan kegiatan bakti sosial (Baksos). Rombongan ini terdiri dari pengurus Yayasan Al Amin, Takmir Masjid Al Amin, dan jamaah Masjid Al Amin.

Tri Agus menyatakan bersyukur atas digelarnya kegiatan sosial Yayasan Al Amin yang sudah dilakukan sejak tahun 2015. 

“Kunjungan Yayasan Al Amin hari ini ke Griya Lansia Husnul Khotimah untuk yang kedua kalinya. Yang pertama tahun 2021, ini belum ada, masih lahan, saya masih ingat banget. Kemudian kita duduk di pojokan, saya jadi teringat,” urai Tri Agus.

Ia mengatakan, catatan pertama yang ingin dipelajari bagi kita semua yang hadir di Griya Lansia Husnul Khotimah ini, adalah kita semua akan seperti akung-akung (kakek nenek).

“Nggak mungkin nggak jadi akung-akung, kecuali kita sudah dipundut (meninggal).  Jadi bersyukurlah, saya jadi ingat ayah ibu saya yang sudah tiada,” ujar dosen Telkom University Surabaya (Tel-U Surabaya) ini.


Ia pun mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Griya Lansia Husnul Khotimah sehingga bisa berkunjung dalam keadaan sehat wal afiat.

Wakil Sekretaris Al Amin Bambang Sugeng menambahkan, dalam kunjungan kali ini Yayasan, Takmir beserta jamaah Masjid Al Amin menyerahkan sumbangan kepada Griya Lansia Husnul Khotimah.

Bambang mengungkapkan, bantuan pertama dari Yayasan Al Amin Sawojajar berupa uang senilai Rp2,5 juta diserahkan oleh Tri Agus Kuncoro.

Berikutnya, lanjut  Bambang, sumbangan dari Takmir Masjid Al Amin sejumlah Rp3,8 juta disampaikan oleh pengurus. Bantuan ini diserahkan oleh Sekretaris Takmir Masjid Al Amin sekaligus Ketua RW12 Madyopuro, Agus Utomo.

“Penyerahan ketiga berupa barang dari sumbangan jamaah Masjid Al Amin yang diwakili oleh Haji Antoni Setiawan,” ujar Bambang.


Sementara itu, Penanggungjawab Griya Lansia Husnul Khatimah, Nur Hadi Rahmat menyambut baik kunjungan sosial dari Yayasan Al Amin Sawojajar Malang.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Yayasan Al Amin Sawojajar ini. Harapan kami mudah-mudahan pertemuan ini terus berlanjut dan kerja sama ini diridhai oleh Allah SWT,” ujar Nur Hadi..

Ia mengungkapkan, sampai sekarang ini bangunan Griya Lansia Husnul Khotimah sudah segede ini. “Ini (bangunan Griya Lansia) dari mana? Tentunya ya sedekah dari masyarakat termasuk dari Al Amin ini. Belum lagi operasional kita besar sekali. Kita tiap bulan untuk saat ini butuh sekitar Rp 150 juta. Kok mahal? Yang mahal dimana? Di pampers yang tiap hari butuh 250 pampers. Sedangkan di sini memakai secara gratis,” ujar Nur Hadi.

Ia menjelaskan, saat ini Griya Lansia Husnul Khotimah merawat 145 orang lansia. Lima di antaranya ODGJ dan 17 orang sudah meninggal. Totalnya, sekarang 180 lansia yang sudah meninggal.

“Kok banyak? Padahal kita masih 3 tahun. Kenapa kok banyak? Karena kita tidak tebang pilih. Siapapun orangnya, keadaan apa pun, asalkan sesuai prosedur pasti kita tolong, pasti kita terima. Dan tiap hari saya sama pengurus yang lain ini nolak terus,” kata Nur Hadi. (hen)


                                                             #######

Foto-foto lain kunjungan Yayasan Al Amin Sawojajar di Griya Lansia Husnul Khotimah













Monday, June 17, 2024

26 Hewan Kurban Dipotong di Masjid Al Amin pada Idul Adha 1445 H

 

Perwakilan dari pengurus takmir Masjid Al Amin Nurali Hasan melakukan pemotongan hewan kurban. 


KOTA MALANG - Perayaan Idul Adha 1445 H/2024 di Masjid Al Amin pada Senin (17/6/2024) berlangsung meriah. Ada puluhan hewan kurban yang disembelih berasal dari warga RW 12 Kelurahan Madyopuro, maupun dari luar RW 12.

Ketua Panitia Perayaan Idul Adha Drs Mulyani Surendra, MS, menjelaskan terdapat 26 ekor hewan kurban yang dipotong panitia Perayaan Idul Adha 1445 H/2024. Dari jumlah itu terdiri dari 12 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Di antara 12 ekor sapi kurban, salah satunya merupakan sapi limosin kurban dari Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar H Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro, MT.     

Ia mengatakan, penyembelihan hewan kurban dilakukan di sebelah utara Masjid Al Amin tepatnya di lapangan parkir RT 03 RW12. Pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilakukan sesuai dengan aturan syariat Islam.

“Pemotongan hewan kurban dilakukan langsung oleh Pak Nurali Hasan sebagai perwakilan dari takmir Masjid Al Amin,” ujar Cak Loem, sapaan akrab Mulyani Surendra.


Seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia Perayaan Idul Adha 1445H/2024 memutuskan membagikan daging kurban hanya kepada warga RW12, para pekurban, dan yayasan sosial keagamaan yang telah mengajukan permintaan khusus untuk mendapatkan daging kurban.

Cak Loem mangatakan, pada Idul Adha tahun ini panitia juga tidak membagikan daging kurban untuk para gepeng, seperti gelandangan dan pengemis. Hal ini merupakan kebijakan yang diambil oleh panitia untuk memastikan distribusi daging kurban yang lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal kepada penerima daging kurban. (hen)


                                                *******


Foto-foto Kegiatan Pemotongan Hewan Kurban pada Idul Adha 1445 H Masjid Al Amin: