Sunday, October 24, 2021

Kunjungi Griya Lansia Husnul Khotimah, Yayasan Al-Amin Kembali Gelar Baksos setelah Vakum 3 Tahun

Rombongan jamaah Masjid Al-Amin melakukan kunjungan sosial di Griya Lansia Husnul Khotimah, Dusun Baran, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Ahad (24/10/2021). 

KOTA MALANG – Yayasan Al-Amin kembali melakukan kegiatan bakti sosial (Baksos) yang sempat berhenti sementara (vakum) 3 tahun terakhir. Mengawali kegiatan tersebut, Griya Lansia Husnul Khotimah di Dusun Baran, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, menjadi lokasi kunjungan sosial pada Ahad (24/10/2021).

Dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Al-Amin H Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro MT, kunjungan sosial yang terdiri dari  12 orang laki-laki dan 9 orang perempuan jamaah Masjid Al-Amin ini, berangkat menuju lokasi pukul 08.30 dari halaman masjid.

Tri Agus menyatakan bersyukur atas digelarnya kembali giat sosial yang sudah dilakukan sejak tahun 2015. Terakhir, acara baksos dilakukan pada Mei 2018 lalu. Sedangkan kunjungan sosial hari ini merupakan yang ke 11 kali dilakukan Yayasan Al-Amin yang rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. 

“Alhamdulillah, Yayasan Al-Amin kembali bisa menggelar bakti sosial setelah berhenti sementara karena konsentrasi ke pembangunan renovasi Masjid Al-Amin sehingga alokasi dana dan tenaga fokus ke rehab masjid. Dan baru bulan Oktober ini kami bisa mengawali lagi kegiatan sosial seperti kunjungan ke Griya Lansia Husnul Khotimah yang baru saja selesai kita lakukan hari ini,” papar Tri Agus.

Untuk diketahui, renovasi Masjid Al-Amin dimulai sejak 9 Agustus 2020 dengan anggaran Rp 2 miliar. Hingga awal Oktober 2021 ini pembangunannya sudah selesai sekitar 90 persen. Saat ini tinggal menyisakan pembangunan menara masjid, 

Dalam setiap giat sosial ini, Tri Agus melanjutkan, Yayasan Al-Amin menyalurkan bantuan berupa uang yang berasal dari saldo yayasan. Selain itu, bantuan juga berasal dari jamaah Masjid Al-Amin berupa uang dan barang kebutuhan pokok, seperti beras, gula, minyak, dan lain-lain.

“Bantuan yang kami salurkan hari ini berupa uang tunai Rp 5,6 juta, beras 185 kilogram, gula 7 kilogram, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya,” kata wakil rektor Institut Teknologi Telkom Surabaya ini.

Menurut dia, ke depannya baksos yang dilakukan dengan berkunjung ke panti-panti sosial ini dipertahankan untuk dijadikan tradisi yang dibiasakan setiap 3 bulan sekali.

“Disamping untuk melatih kepekaan hati sebagai manusia agar timbul empati kepada saudara kita, kegiatan ini juga untuk recharge keimanan agar naik kembali. Tentunya juga untuk ukhuwah islamiah serta ikut andil dalam berdakwah yang tidak hanya dilakukan dalam bentuk ceramah tetapi dalam bentuk sedekah,” ungkap pria kalem ini.

Tri Agus mengatakan, giat sosial yang dilakukan Yayasan Al-Amin diharapkan akan lebih besar lagi, baik berupa sedekahnya, bentuk perhatian dan kerja samanya, aktivitas yang tidak hanya sekedar untuk panti asuhan. Tetapi juga untuk kebutuhan biaya pendidikan, dan sebagainya.

Dia menambahkan, program biaya pendidikan yang sudah dijalankan yayasan sejak 2016 awalnya banyak diminati warga. Namun, sekarang jumlahnya semakin berkurang. 

“Kemungkinan berkurangnya peminat bantuan pendidikan ini karena tingkat kemakmuran warga yang meningkat. Padahal, dana yang kami sediakan tersedia,” ujar dia.

Tri Agus juga menekankan harapannya, bantuan yang diberikan tidak hanya sekadar pemberian tetapi diharapkan bisa meningkat lebih tinggi lagi. “Istilahnya kita beri pancing agar bisa dijadikan sebagai bekal usaha sehingga bentuknya lebih produktif,” tandasnya.

Sementara itu, saat giat sosial di Griya Lansia Husnul Khotimah,  Tri Agus yang mewakili yayasan memberikan langsung bantuan uang tunai kepada pendiri rumah penampungan, Arif Rakhman Haki. Sedangkan bantuan berupa barang diserahkan simbolis oleh Ketua RW 12 Kelurahan Madyopuro Anthony Setiawan.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Arif Camra ini memaparkan keberadaan Griya Lansia Husnul Khotimah yang dibangun secara swadaya untuk memberikan fasilitas rumah tinggal dan perawatan bagi warga lanjut usia (lansia).

“Perawatan di sini (Griya Lansia Husnul Khotimah) diberikan secara gratis sebagai bentuk kepedulian kami pada warga lansia telantar agar mendapatkan tempat tinggal yang layak di masa tuanya,” jelas mantan wartawan ini.

Di griya yang dibangun sejak Januari tahun 2019, Arif menambahkan, para warga lansia tak hanya diberi tempat untuk tinggal tetapi juga dirawat diperhatikan jadwal makan, kebersihan, hingga diberi sejumlah kegiatan salah satunya bimbingan rohani.

Karena itu, rumah penampungan ini mengajak sejumlah sukarelawan untuk ikut berkontribusi dalam merawat puluhan warga lansia. 

“Kami juga membuka donasi dari masyarakat tanpa kecuali untuk pengembangan griya lansia berupa wakaf tanah perluasan Griya Lansia Husnul Khotimah di sebelah utara bangunan lama. Donasi yang kami tawarkan Rp 500 ribu per meter persegi,” terang pria asal Sidoarjo ini. (hen)

 

###

 

Foto-foto lain acara kunjungan sosial di Griya Lansia Husnul Khotimah:

 











 

Monday, October 11, 2021

Renovasi Masjid Al-Amin Tinggal Menyisakan Menara, Dianggarkan Rp 290 Juta

 

Maket menara Masjid Al-Amin yang pembangunannya diperkirakan menelan anggaran Rp 290 juta. Donasi dari masyarakat, khususnya dari para jamaah masjid ini akan memperlancar pembangunan menara ini.

KOTA MALANG – Renovasi Masjid Al-Amin sudah menyelesaikan bangunan utama. Saat ini pembangunannya tinggal menyisakan menara yang diperkirakan menelan anggaran Rp 290 juta.

Ketua Panitia Renovasi Masjid Al-Amin H Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro MT mengatakan, hingga September 2021 pembangunan renovasi masjid yang dimulai sejak 9 Agustus 2020 sudah menelan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar dari total anggaran yang direncanakan Rp 2 miliar.

“Hingga awal Oktober 2021 ini pembangunannya sudah selesai sekitar 90 persen. Yang sudah selesai dikerjakan bangunan utama. Sedangkan yang belum (dibangun) tinggal dua yakni menara masjid dan lantai teras halaman depan masjid,” ujar Tri Agus yang juga Ketua Yayasan Al-Amin ini.

Dia mengatakan, anggaran menara membutuhkan dana yang cukup besar. “Ancer-ancer  awal saya antara Rp 100 juta sampai Rp 150 juta. Namun dalam pelaksanaannya bisa juga lebih dari itu. Pelaksana pembangunan renovasi  memperkirakan anggaran  yang dibutuhkan untuk menyelesaikan renovasi sekitar Rp 290 juta,” papar Tri Agus.

Pria yang juga menjabat Wakil Rektor 3 Institut Teknologi Telkom Surabaya ini menambahkan, pelaksanaan renovasi saat ini ditunda sementara pembangunannya 2-3 bulan ke depan karena keterbatasan dana yang tersedia.

“Jika ada kemudahan (anggaran) kita mulai lagi pembangunannya. Karena itu, kami harapkan pembangunan selanjutnya donasi dari jamaah masih terus mengalir. Gimana nanti kita sebagai umat Islam memberikan yang terbaik untuk Allah SWT,” kata dia.


Sebagai ketua panitia renovasi, Tri Agus bersama anggotanya berupaya semaksimal mungkin segera menyelesaikan pembangunan renovasi masjid yang berdiri sejak tahun 1997 ini.

“Insyaa Allah, apabila sudah selesai pembangunannya, segera kami serahkan ke ketakmiran.  Selanjutnya,  akan kita isi Masjid Al-Amin yang sudah megah ini dengan aktivitas yang bisa menunjang peribadatan. Baik dari sisi jamaah yang masih anak-anak, kemudian remaja , dan para orang tua. Kita cari yang sederhana yang penting bisa diisi aktivitas kegiatan di sini (Masjid Al-Amin),” harap Tri Agus. (hen)


###

Foto-foto lain bangunan Masjid Al-Amin di bawah ini: