Saturday, June 6, 2020

Setelah 23 Tahun Berdiri, Masjid Al-Amin Direnovasi dengan Anggaran Rp 2 Miliar


MALANG – Yayasan Al-Amin berniat melakukan renovasi total salah satu unit usahanya, yakni Masjid Al-Amin. Masjid yang beralamat di Jalan Danau Sentani Utara Blok H3 RW 12, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, ini butuh direnovasi secara menyeluruh karena berbagai pertimbangan .

Ketua Yayasan Al-Amin Ir H Tri Agus Djoko Kuntjoro MT mengungkapkan alasan utama renovasi total Masjid Al-Amin, yakni sejak berdiri  tahun 1997 atau 23 tahun lalu belum pernah mengalami perbaikan total. Sementara, kondisi struktur bangunan sudah mulai terlihat rapuh dan keropos dimakan rayap.


“Dari hasil assessment terhadap bangunan Masjid Al-Amin didapati kayu-kayu kusen jendela dan dinding-dinding mulai keropos. Contohnya, dinding sebelah utara sudah mulai retak, termasuk genting yang kondisinya sudah membutuhkan rehab. Karena itu, yayasan berinisiatif dengan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Al-Amin untuk membuat tim panitia yang tujuannya untuk merenovasi Masjid Al-Amin,” papar pria yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia Renovasi Masjid Al-Amin ini.  

Menurut dia, sejauh ini persiapan yang dilakukan di antaranya, pertama membentuk tim renovasi pada  1 Maret 2020, kemudian diadakan beberapa kali pertemuan sekalian melengkapi izin mendirikan bangunan (IMB) yang diajukan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. 

Perspektif Masjid Al-Amin setelah direnovasi 

“Kedua, kami bekerja sama dengan arsitek untuk membuat desain renovasinya, kemudian juga pembuatan RAB (Rencana Anggaran Belanja) renovasi masjid yang menelan anggaran sekitar Rp 2 miliar ini,” ujar  pria yang juga menjabat Wakil Rektor 3 Institut Teknologi Telkom Surabaya ini.

Ketiga, lanjut dia, progress report perkembangan pemborong atau pelaksana lapangan, kemudian mencari donasi termasuk hubungan masyarakat (humas) untuk menginfokan renovasi ini.

“Sampai saat ini persentase progress reportnya sekitar 5-10 persen terhitung Maret sampai akhir Mei. Namun demikian, semangatnya tetap, kami memberikan yang terbaik untuk rumah Allah,” ujarnya.

Untuk awal renovasi Masjid Al-Amin, lanjut dia, direncanakan setelah hari raya Idhul Adha. “Alhamdulillah, respons masyarakat bagus. Belum kami declare secara umum, dana sudah mulai ada yang mengalir senilai Rp 2,7 juta.  Insya Allah kalau kita publish akan lebih cepat, baik dalam bentuk material maupun uang,” kata dia. (hen)


Wednesday, June 3, 2020

Ramadhan Istimewa di Tengah Ujian Pandemi Corona



Oleh: Ustadz Pa’is Sulaiman, M.Pd

                                                                   

Jama’ah ‘idul fitri rahimakumullah

Ramadhan kita kali ini adalah Ramadhan yang istimewa. Ramadhan di tengah ujian pandemi Corona. Pandemi Corona adalah skenario Allah Ta’ala. Agar kita sadar bahwa manusia lemah dan tak berdaya. Ekonomi, teknologi dan militer yang katanya digdaya, ternyata rontok tak berdaya. Semua lumpuh karena Corona, makhluk kecil tak kasat mata. Benarlah firman Allah ta’ala: Khuliqal insanu dha’ifa.

Corona adalah skenario Allah Ta’ala, agar kita sadar bahwa kita penuh dosa, sebelum sholat berjamaah di masjid ‘dilarang’ kita jarang mendatanginya, sebelum berkumpul di majlis ilmu dilarang kita malas menghadirinya. Dan mungkin masih banyak lagi dosa lainnya, mari kita renungkan bersama, renungkan 3 dengan hati yang terbuka, dan saat ini adalah waktu terbaik bagi kita, bersimpuh dan bertaubat mengakui segala dosa, mengakui bahwa semua ini terjadi tak lain karena maksiat dan dosa kita.


“Telah nampak kerusakan di daratan dan lautan karena maksiat yang dilakukan manusia, agar Allah rasakan pada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (QS. ar-Rum: 41)

Abbas bin Abdul Muthalib ra., paman Nabi SAW pernah berkata:


Tidak diturunkan bala musibah kecuali karena dosa, dan tidak diangkat bala musibah kecuali dengan taubat” (Tarikh Dimasyqa)

Saudaraku yang dimuliakan Allah,

Pandemi Corona adalah skenario Allah Ta’ala. Untuk meninggikan derajat kita. Bukankah jika Allah ingin meninggikan maqam seorang hamba, sedang amal ibadahnya tak dapat mendongkraknya, maka Allah akan timpakan ujian padanya?

Nabi SAW bersabda:

Sesungguhnya seorang hamba, jika Allah tetapkan baginya kedudukan di surga, sementara amalnya tak cukup untuk menyampaikannya, maka Allah akan uji dia pada badannya, hartanya atau anaknya” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan istimewa. Agar apa? Agar kemenangan yang kita raih juga istimewa, lebih indah dari biasanya. Bukankah generasi terbaik dari umat ini diuji dengan peperangan di bulan Ramadhan? Dan mereka meraih kemengan yang gilang gemilang.

Di perang Badar al Kubro, pembebasan kota Makkah, Pembebasan Andalusia, hingga

melumpuhkan pasukan Tartar dalam perang ‘Ain Jalut. Semua terjadi di Bulan Ramadhan nan mulia. Apa rahasianya, hingga mereka meraih kemenangan yang paripurna? Padahal fisik mereka lemah dan senjatanya terbatas.

Jawabnya karena puasa menjadikan mereka semakin dekat dengan Allah. Mereka makin bersabar. Bukankah orang yang bersabar dibersamai Allah. Innallaha ma’a ash shobirin. Lalu mereka menjadi pasukan berani mati, mereka ‘memburu’ kematian sebagaimana orang kafir lari darinya. Inilah rahasia kemenangan mereka.

Maka jika kita ingin kemenangan kita istimewa, tingkatkanlah kesabaran. Bersabar atas musibah, bersabar menjalankan perintah, dan bersabar meninggalkan larangan Allah. Maka Allah juga akan membersamai dan menolong kita.

Selanjutnya, in syaa Allah kita akan terlahir kembali menjadi generasi dan peradaban mulia, sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Baginda Nabi SAW, di akhir zaman umat Islam akan kembali berjaya, memimpin dunia, menebar rahmat bagi semesta.

Akhirnya, marilah kita akhiri ibadah sholat Id kita ini dengan berdo’a, memohon kepada Allah untuk kebaikan kita, keluarga kita, saudara kita, tetangga kita, dan seluruh kaum muslimin.



*Keterangan: Materi Khutbah Idul Fitri 1441 H oleh Ustadz Pa’is Sulaiman, M.Pd  ini disampaikan di Masjid Al-Amin pada Minggu, 24 Mei 2020.