Ketua Takmir Masjid Al-Amin Drs. Mulyani Surendra, M.S, membacakan pengumuman jumlah hewan kurban dari jamaah Masjid Al-Amin sebelum pelaksanaan shalat Idul Adha dimulai. Foto: Hen |
MALANG –
Pelaksanaan shalat Idul Adha 1441 H di Masjid
Al-Amin, Jumat (31/7/2020), berlangsung lancar di massa pandemi Covid-19
yang masih tak kunjung berakhir. Hal ini tidak terlepas dari kesigapan panitia yang
telah mempersiapkan berbagai hal terkait pelaksanaan shalat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Warga RW12 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, terlihat antusias mendatangi masjid yang beralamat di Jalan Danau Sentani Utara VII Blok H3 itu untuk ikut melaksanakan shalat Id bersama-sama.
“Kami selalu sharing dalam pertemuan-pertemuan kecil sebelum pelaksanaan shalat Idhul Adha. Kebetulan kami ini sudah melaksanakan shalat Idul Fitri beberapa waktu lalu dan tergolong sukses. Jadi kami tinggal meniru pelaksanaan yang dulu sudah baik, lalu kekurangannya apa, pada shalat Idul Adha ini kita perbaiki dengan tetap dalam koridor prosedur kesehatan Covid-19,” kata Ketua Takmir Masjid Al-Amin Drs. Mulyani Surendra, M.S, seusai pelaksanaan shalat Idul Adha.
Pria yang akrab disapa Cak Loem ini mengatakan, persiapan yang dilakukan Masjid Al-Amin untuk protokol kesehatan, mulai dari handsanitizer, thermogun, penataan jarak antarjamaah sekitar satu meter, dan tas kresek untuk tempat alas kaki jamaah. Sebelumnya, persiapan ini juga dilakukan ketika shalat Idul Fitri lalu.
Shalat Idhula Adha sendiri dilaksanakan pada pukul 06.15 WIB dan berakhir sekitar pukul 06.45 WIB. Khatib dan imam dipimpin oleh ustadz Syuhada Nasrullah dari Yayasan Al-Munawaroh, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Selama shalat berlangsung, dua personel kepolisian dari Polsek Kedungkandang ikut menjaga suasana kondusif di lingkungan sekitar Masjid Al-Amin.
“Sebenarnya
yang paling riskan adalah besok (Sabtu, 1/8) karena akan dilaksanakan
penyembelihan hewan kurban. Kalau hari ini sudah sukses, insya Allah,” kata dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Malang (UM) ini.
Cak Loem menambahkan, besok saat penyembelihan kurban diperkirakan banyak berkerumun, terutama anak-anak yang ingin melihat. Karena itu, pihaknya akan lebih memfokuskan penanganannya.
“Yang pertama, kami mendatangkan bantuan dari polisi dari Polsek Kedungkandang untuk pengamanan.
Yang
kedua, mohon maaf kami tidak membagikan daging kepada para gepeng (gelandangan dan
pengemis) seperti tahun-tahun sebelumnya,” papar penghobi olahraga gowes ini.
Menurut Cak Loem, daging kurban akan dibagikan ke RW-RW dan masjid-masjid di sekitar Masjid Al-Amin, atau yayasan sosial keagamaan yang mengajukan permintaan daging kuban.
“Saat
pengambilan pun akan diberlakukan secara ketat dengan mengacu protokol
kesehatan Covid-19. Dimana pengambil daging kurban tidak boleh datang ke lokasi
penyembelihan tetapi dilayani dari pintu gerbang oleh panitia,” jelasnya. (hen)