Tuesday, March 22, 2022

Cetak Kader, PKK RW12 Madyopuro Gelar Pelatihan Merawat Jenazah di Masjid Al Amin

 

Ibu-ibu PKK RW12 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, peserta pelatihan perawatan jenazah akhwat di Masjid Al Amin Jalan Danau Sentani Utara Blok H3 RW 12, Sabtu (19/3/2022).

 

KKOTA MALANG - PKK RW12 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, bekerja sama dengan majelis taklim Omah Tahes Malang menggelar pelatihan perawatan jenazah akhwat di Masjid Al Amin Jalan Danau Sentani Utara Blok H3 RW 12, Sabtu (19/3/2022).

Pelatihan dihadiri 33 orang peserta dari perwakilan RT 1-6 di lingkungan RW 12 ini. Masing-masing RT mengirimkan perwakilannya sebanyak lima orang. Giat ini dipandu oleh delapan akhwat dari majelis taklim Omah Tahes Malang di bawah pembinaan Lagzis Peduli.

Digelarnya pelatihan ini tidak lepas dari peran sentral Ibu Yuliani, anggota PKK RW12 dari RT03 yang telah melakukan persiapannya secara mandiri sejak 2 bulan sebelumnya.

Persiapan yang dilakukan mulai dari mencari pemateri dari Omah Tahes Malang, menyiapkan undangan, menggali dana untuk cenderamata delapan pemateri dan konsumsi seluruh peserta, menyiapkan kebutuhan untuk tempat praktik mandi jenazah dengan menghubungi para bapak-bapak RW 12 yang bisa membantu menyiapkan tempat tersebut, dan lainnya.

“Didatangkannya pemateri dari Omah Tahes Malang karena kebetulan saya sudah kenal dengan ustadzah-ustadzahnya sehubungan seringnya ikut kajian yang diadakan mereka,” ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Bu Yul ini juga berperan besar dalam keberhasilannya “merayu” dua ibu-ibu yakni Nefri Dudiono dan Yuni Susanto agar bersedia menjadi peraga untuk dimandikan dan dikafani dalam praktik langsung memandikan dan mengafani.

“Bersedianya Bu Nefri Dudiono dan Bu Yuni Susanto menjadi peraga sangat kami apresiasi karena memang sulit mencari peraga asli yang bersedia,” ujarnya.

Sementara itu, Hj Liza Retnowulan, selaku ibu RW 12 Kelurahan Madyopuro sekaligus Ketua Rukem RW12, mengungkapkan pada pelatihan ini diberikan penjelasan secara rinci mengenai penyelenggaraan jenazah secara syar’i, lalu dilanjutkan praktik dalam pengurusan jenazah.

“Tujuan dari pelatihan ini supaya ibu-ibu di PKK RW 12 bisa satu persepsi dalam penanganan perawatan jenazah secara syar’i yang didapat melalui pelatihan,” ujar Liza RW, sapaan akrab Hj Liza Retnowulan.

Ia menambahkan, di PKK RW 12 sendiri sudah ada rukun kematian (Rukem) dengan jumlah perawat jenazah yang terbatas. “Digelarnya pelatihan ini sekaligus proses kaderisasi positif agar ibu-ibu dapat mengenal, memahami, dan memiliki kemampuan terkait tata cara penyelenggaraan perawatan jenazah secara syar’i, mulai dari merawat, memandikan, mengkafani, dan menshalati,” jelasnya.

Setelah pemberian materi, ia melanjutkan, dilakukan praktik mandiri tata cara memandikan, mengkafani, dan menshalati yang terbagi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 11 orang.

“Adanya praktik langsung bisa dibetulkan saat itu juga oleh pemateri jika ada kekeliruan, termasuk di antaranya praktik shalat jenazah berjamaah,” tandasnya.

Dalam paparannya, Ibu Ana, pemateri dari Omah Tahes Malang mengungkapkan merawat jenazah secara syar’i akan mendapatkan banyak keuntungan bagi perawat jenazah. Yang pertama dapat pahala, lalu tertutup aib dari jenazah karena dalam merawatnya tetap tidak boleh melihat aurat jenazah.

Keuntungan lainnya, hasil akhir dari perawatan secara syar’i, adalah jenazah terlihat rapi, tidak menakutkan, dan tetap terlihat cantik. Kalau itu sudah berhasil dilaksanakan akan menjadi kepuasan tersendiri bagi para perawat jenazah.

"Harapan kami, kader perawat jenazah ini bisa lebih utama dapat merawat jenazah bila ada keluarga yang meninggal, sehingga bisa lebih menutup aib jenazah disamping sebagai petugas/team perawat jenazah di lingkunganya dengan amanah," ucapnya. (hen)


********

Foto-foto Lain Acara Pelatihan Perawatan Jenazah Akhwat di Masjid Al Amin:

















Tuesday, March 8, 2022

Pengurus Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Resmi Disahkan dan Diambil Sumpah

 

 Kepala KUA Kecamatan Kedungkandang Ahmad Hadiri SAg melakukan pengesahan dan pengambilan sumpah Pengurus Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Malang, di KUA Kecamatan Kedungkandang, Senin (7/3/2022).

KOTA MALANG – Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kedungkandang, Ahmad Hadiri SAg selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Waqaf Kecamatan Kedungkandang, secara resmi melakukan pengesahan dan pengambilan sumpah 6 orang Pengurus Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Malang.

Pengesahan dan pengambilan sumpah dilaksanakan pada Senin (7/3/2022) di  KUA Kecamatan Kedungkandang. Susunan Nadzir adalah H Ugeng Waskito Dewo (Ketua), Samsul Rifai (Sekretaris), Richman Octa Prakosa Wijaya (Bendahara), H Heru Subagio (Anggota), Suwandi (Anggota), dan Purwanto (Anggota). Pengambilan sumpah disaksikan oleh dua orang dari ketakmiran Masjid Al Amin yakni Drs Mulyani Surendra MS (Ketua takmir) dan Nurali Hasan MPu.

Keenam orang yang disahkan dan diambil sumpahnya ini adalah sebagai Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Malang atas tanah hibah dari Pemkot Malang yang terletak di Jalan Danau Sentani Utara Blok H3 RT3 RW12 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. 

Keenam orang tersebut ditetapkan sebagai pengurus nadzir oleh Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar Malang Ir Tri Agus Djoko Kunjoro MT berdasarkan surat  keputusan tertanggal 7 Februari 2022.

Dalam pesannya sebelum melakukan penyumpahan kepada Pengurus Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Malang, Kepala KUA Kecamatan Kedungkandang, Ahmad Hadiri SAg, memaparkan nadzir diharapkan tidak hanya sekedar menerima harta benda waqaf untuk masjid tetapi bisa juga dimanfaatkan untuk waqaf produktif seperti kesejahteraan sosial.

“Ini bisa dicontohkan dalam banyak hal, misalnya di persyarikatan Muhammadiyah maupun organisasi masyarakat lainnya. Karena itu, saya berharap nadzir Al Amin tidak akan bergerak ke waqaf stagnan. Misalnya, hanya untuk masjid saja, tetapi bisa dikelola untuk ibadah sosial guna meningkatkan ekonomi keumatan yang tujuannya untuk kemakmuran masjid,” jelas Ahmad Hadiri.

Ahmad Hadiri pun menegaskan perbedaan tugas pokok antara nadzir dan takmir. “Kalau nadzir pengelolaan harta benda waqaf sedangkan takmir orang yang mengurus masjid. Banyak kejadian di beberapa tempat salah tafsir, yang menguasai masjid takmir tetapi nadzir tidak tahu tugasnya apa. Jangan sampai terjadi seperti itu,” terangnya.

Dia menegaskan, masjid butuh dikembangkan oleh nadzir sehingga semakin memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar. “Masjid bisa dikelola sebaik mungkin oleh nadzir sehingga bisa menghasilkan uang untuk menghidupi masjid yang itu akan lebih baik. Misalnya, ada minimarket, klinik, rumah singgah, dan lainnya,” pungkas Ahmad Dadiri.

Usai disahkan dan diambil sumpahnya oleh kepala KUA Kecamatan Kedungkandang,  Pengurus Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Malang langsung mendaftarkan kepengurusannya ke Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Malang di Jalan Raden Panji Suroso No.2. 

“Alhamdulillah, hari ini (Senin, 7/3/2022) juga, kami sudah resmi terdaftar di Badan Waqaf Indonesia Perwakilan Kota Malang dengan nomor 106/BWI.MLG/03/2022 yang ditandatangani ketuanya, H Chandra Achmady SE,” kata Ketua Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Malang Ugeng Waskito Dewo. (hen)


*******

Foto-foto Lain Pengesahan dan Pengambilan Sumpah Pengurus Nadzir Yayasan Al Amin Sawojajar Malang:







 

Monday, March 7, 2022

Baksos Ke-12, Kunjungi PA dan Ponpes Al Ikhlas Pagedangan Turen

Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar Malang H Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro MT menyerahkan bantuan uang tunai  dari yayasan kepada ustadz Mochamad Imron, pengasuh Panti Asuhan dan Ponpes Al Ikhlas Pagedangan, Turen, Kabupaten Malang pada Ahad (6/3/2022).

 
KOTA MALANG – Yayasan Al Amin Sawojajar Malang kembali menggelar bakti sosial (baksos) dengan mengunjungi Panti Asuhan dan Ponpes Al Ikhlas Pagedangan, Turen, Kabupaten Malang pada Ahad (6/3/2022).

Kegiatan baksos yang digelar rutin setiap tiga bulan sekali ini, merupakan yang ke-12. Giat serupa sebelumnya dilaksanakan di Griya Lansia Husnul Khotimah Dusun Baran, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada Ahad (24/10/2021).

Dalam baksos kali ini diikuti sebanyak 22 orang jamaah Masjid Al-Amin yang terdiri dari 12 orang jamaah laki-laki dan 10 jamaah perempuan.

Peserta baksos berangkat dari halaman masjid pukul 08.00 menuju lokasi dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Al Amin Sawojajar Malang H Ir Tri Agus Djoko Kuntjoro MT.


Dalam setiap giat sosial ini, Yayasan Al Amin menyalurkan bantuan berupa uang yang berasal dari saldo yayasan. Selain itu, bantuan juga berasal dari jamaah Masjid Al-Amin berupa uang dan barang kebutuhan pokok.

Dari donasi yang terkumpul, sumbangan berupa uang diperoleh dari Yayasan Al Amin senilai Rp 1 juta. Sedangkan dari jamaah berupa uang tunai Rp 1,9 juta, beras 140 kilogram, serta barang kebutuhan pokok lainnya seperti gula, sabun mandi, pasta gigi, dan lainnya.

Tri Agus  yang mewakili Yayasan Al Amin Sawojajar Malang memberikan langsung bantuan uang tunai dari yayasan kepada ustadz Mochamad Imron, pengasuh Panti Asuhan dan Ponpes Al Ikhlas.

Sedangkan bantuan uang tunai dari jamaah diserahkan oleh Ketua Takmir Masjid Al-Amin Drs Mulyani Surendra MS.  Sementara, barang kebutuhan pokok diserahkan simbolis oleh Ketua RW 12 Kelurahan Madyopuro Anthony Setiawan.

Atas bantuan yang diberikan oleh jamaah Masjid Al-Amin  tersebut, pengasuh PA dan Ponpes Al Ikhlas Gus Mochamad Imron menyatakan rasa terima kasihnya.

“Mewakili pengasuh Panti Asuhan dan Ponpes Al Ikhlas, kami berterima kasih atas bantuan yang diberikan dari Yayasan Al Amin Sawojajar Malang. Semoga bantuan ini bermanfaat dan mendapatkan berkah dari Allah SWT,” kata Gus Imron, sapaan Mochamad Imron, saat menerima kunjungan dari Yayasan Al Amin Sawojajar Malang. (hen)

 

###

 

Foto-foto lain acara kunjungan sosial di Panti Asuhan dan Ponpes Al Ikhlas Pagedangan, Turen: