Thursday, July 22, 2021

Berkurban 10 Kambing dan 15 Sapi, Masjid Al-Amin Gelar Pemotongan Mandiri

 

Proses pemotongan hewan kurban di Masjid Al-Amin dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditentukan pemerintah termasuk menggunakan masker. (Foto-foto: hen)

KOTA MALANG – Panitia kurban Masjid Al-Amin, Perumahan Sawojajar I, Kota Malang, melakukan penyembelihan 10 ekor kambing dan 15 ekor sapi dalam pelaksanaan perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, Selasa (20/7/2021).

Pemotongan hewan kurban dilaksanakan secara mandiri oleh panitia yang merupakan warga Blok H3 RW 12 Perumahan Sawojajar I, Kota Malang.  

Ketua Takmir Masjid Al-Amin Drs Mulyani Surendra MS mengatakan bahwa pihaknya memang tak melakukan penyembelihan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

“Kami memutuskan untuk melakukan pemotongan hewan kurban secara mandiri. Pertimbangannya, jika ke RPH harus antre dan memakan waktu lama karena melayani seluruh Kota Malang. Selain itu, kami menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, baik sebelum maupun saat pelaksanaan penyembelihan,” kata Cak Loem, sapaan akrab Mulyani Surendra.

Dia menjelaskan, protokol kesehatan (Prokes) yang dilakukan sebelum pelaksanaan penyembelihan di antaranya, penyemprotan disinfektan hewan kurban saat dikirim ke Masjid Al-Amin.

“Panitia setiap tahun mendatangkan langsung sapi dari Madura sebagai hewan kurban. Saat datang di sini (Masjid Al-Amin) dua hari sebelum pelaksanaan penyembelihan, seluruh sapi disemprot disinfektan termasuk pengantar dan kendaraan untuk mengirim,” jelas dia.


Para pengantar hewan kurban dari Madura, lanjut Cak Loem, juga dilengkapi dengan surat-surat pendukung bebas Covid-19, seperti tes swab negatif dan sudah divaksin.

“Semua surat tersebut wajib ditunjukkan ke panitia saat tiba di lokasi  dan dipenuhi oleh mereka,” tandasnya. 

Dia menambahkan, prokes juga diterapkan ketat saat pelaksanaan penyembelihan. Diantaranya, seluruh panitia kurban memakai double masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan standar prokes lainnya.

Bahkan, ujar dia, petugas pemboleng (jagal) yang didatangkan sebanyak delapan orang, wajib disemprot disinfektan ke seluruh pakaian yang dikenakannya. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus corona.

“Kami juga melarang anggota panitia kurban untuk datang ke lokasi penyembelihan jika ada yang merasa sakit atau tidak enak badan,” jelas dia.

Meski demikian, Cak Loem menegaskan, apabila seusai pelaksanaan penyembelihan tersebut ternyata menimbulkan dampak bagi panitia yang terlibat, misalnya merasa demam, batuk, dan tubuh terasa sakit semua, pihak ketakmiran Masjid Al-Amin bersedia memberi subsidi 75 persen untuk biaya tes swab antigen.

“Kami tetap berharap dan berdoa semoga kita semua tetap sehat dan tidak terjadi yang kita khawatirkan. Juga, status lingkungan RW kita tetap hijau, serta pandemi ini segera usai,” kata dia.

Sementara itu, untuk penyaluran daging kurban, Cak Loem mengatakan, hanya diserahkan kepada warga sekitar dan yayasan-yayasan seperti pondok pesantren dan panti asuhan.

“Seperti halnya tahun lalu, kami tidak membagikan daging kurban kepada gepeng (gelandangan dan pengemis) agar tidak menimbulkan kerumunan,” tutup Cak Loem. (hen)

  

##

 

Foto-foto lain kegiatan penyembelihan hewan kurban di Masjid Al-Amin 1442 Hijriah:








Wednesday, July 21, 2021

Shalat Idul Adha di Masjid Al-Amin Digelar dengan Prokes Sangat Ketat

 

Sebelum memasuki area Masjid Al-Amin, jamaah yang akan mengikuti shalat Idhul Adha 1442 Hijriyah wajib bermasker ganda dan disemprot disinfektan lebih dulu baju dan peralatan shalat yang dibawa. (Foto-foto: hen)

KOTA MALANG – Warga Blok H3 RW 12 Perumahan Sawojajar Kota Malang melaksanakan  shalat Idul Adha 1442 Hijriah berjamaah di Masjid Al-Amin, Selasa (20/7/2021). Pelaksanaan shalat Id digelar dengan protokol kesehatan (prokes) lebih ketat dibanding sebelumnya.

Selain itu, prosesi shalat Id dan khutbah dipercepat, tak sampai sejam selesai. Shalat yang dimulai pukul 06.00 WIB berakhir pukul 06.30 WIB. Warga yang ikut shalat pun juga tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Dalam shalat Idhul Adha tahun iniyang bertindak sebagai imam dan khatib ustadz Muhammad Mukhlis MPdI. 

Ketua Takmir Masjid Al-Amin Drs Mulyani Surendra MS mengatakan, pelaksanaan shalat Id berjalan tertib dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

“Protokol kesehatan yang diterapkan dalam pelaksanaan shalat Idul Adha tahun ini lebih ketat daripada sebelumnya.  Selain mewajibkan memakai masker dan cuci tangan atau menggunakan handsanitizer,  baju dan tubuh jamaah termasuk panitia shalat Id, disemprot disinfektan sebelum memasuki area masjid,” ungkap pria yang akrab disapa Cak Loem seusai pelaksanaan shalat  Idul Adha.

Tidak hanya itu, Cak Loem menambahkan, jamaah  juga diwajibkan memakai double masker. Jamaah yang terlihat belum memakai masker rangkap, langsung diberikan masker yang sudah dipersiapkan oleh panitia.

“Dalam pelaksanaan shalat Idhul Adha kali ini, jamaah yang sudah diatur berjarak  juga tidak bisa menikmati sejuknya udara di ruangan dalam masjid, karena AC sengaja tidak dioperasikan untuk mengantisipasi penularan Covid-19,”  terang dia.

Cak Loem mengatakan, pertimbangan digelarnya shalat Idul Adha di Masjid Al-Amin salah satunya adalah wilayah H3 RW 12 Perumahan Sawojajar berada di wilayah zona hijau. Dimana penyebaran Covid-19 tidak terlalu berbahaya.

Hal itu sesuai peraturan tentang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tahun 2021 di masa Pandemi Covid-19  yang kembali direvisi oleh pemerintah, bahwa salat Idul Adha dibolehkan secara berjamaah. Salah satu syaratnya adalah harus berada di wilayah zona kuning atau hijau.

Revisi peraturan tersebut tertuang di dalam Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pembatasan Mobilitas Masyarakat, Pembatasan Kegiatan Peribadatan dan Tradisi selama Hari Raya Idul Adha di Masa Pandemi Covid-19 yang berlaku sejak 18 hingga 25 Juli 2021.

“Kami atas nama panitia dan sebagai ketua takmir Masjid Al-Amin tetap berdoa semoga pelaksanaan shalat Id ini tidak membawa dampak negatif pada kita dan seluruh jamaah,” kata dosen Universitas Negeri Malang (UM) ini.

Namun demikian, Cak Loem menegaskan, apabila dalam pelaksanaan tersebut ternyata menimbulkan dampak, misalnya demam, batuk, tubuh nggregesi, dan sakit semua, pihak ketakmiran Masjid Al-Amin bersedia memberi subsidi 75 persen untuk biaya tes swab antigen.

“Semoga kita tetap sehat dan status lingkungan RW kita tetap hijau, serta pandemi ini segera usai,” harap dia. (hen)


# #


Di bawah ini foto-foto lain pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah di Masjid Al-Amin: