Friday, September 25, 2020

FKUB Kota Malang Kunjungi Masjid Al-Amin

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang yang dipimpin langsung Ketua FKUB
Kota Malang Drs. H. Taufiq Kusuma melihat proses renovasi Masjid Al-Amin, Jumat (25/9/2020).


MALANG – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan renovasi Masjid Al-Amin, Jumat (25/9/2020). Kunjungan dipimpin langsung Ketua FKUB Kota Malang Drs. H. Taufiq Kusuma, bersama belasan perangkatnya yang merupakan ketua dan staf dari 6 komunitas agama yang ada di Malang (Islam, Katholik, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu). Rombongan dari FKUB ini ditemui Ketua Takmir Masjid Al-Amin Drs. Mulyani Surendra, M.S, bersama perangkat ketakmiran dan panitia renovasi Masjid Al-Amin.

“Kunjungan FKUB ini untuk memenuhi permohonan panitia renovasi Masjid Al-Amin, di mana Surat Rekomendasi FKUB  diperlukan oleh panitia renovasi sebagai salah satu syarat bisa tidaknya pembangunan renovasi masjid dilakukan,” kata Mulyani.

Pria yang akrab disapa Cak Loem ini menambahkan, Surat Rekomendasi akan diberikan FKUB apabila kerukunan antarjamaah masjid, dan kerukunan antarumat beragama di sekitar masjid yang beralamat di Jalan Danau Sentani Utara Blok H3 RW 12, Kelurahan Madyopuro, ini kondusif.

“Kunjungan FKUB diawali dengan melihat lokasi Masjid Al-Amin yang sedang direnovasi sambil melihat lingkungan sekitar masjid, di mana di seputar masjid ada beberapa rumah yang dihuni oleh kaum non muslim,” kata dia.

Saat kunjungan itu, Cak Loem menjelaskan kepada tim FKUB bahwa Panitia Renovasi Masjid Al-Amin menyewa dua rumah milik warga Katholik untuk kantor dan gudang panitia. Satu rumah dengan biaya sewa Rp 2 juta rupiah untuk masa sewa 2 tahun, dan satu rumah lagi digratiskan oleh pemilik rumah.

“Di samping itu, ada seorang warga Kristen yang minimal sekali dalam seminggu memberi jajan dan minuman kepada para tukang yang jumlahnya 19 orang. Warga Kristen yang seorang ibu ini juga ikut membantu biaya apabila ada warga muslim secara berkelompok akan memberi makan siang kepada para tukang,” papar dia.

Di hadapan tim FKUB, penghobi gowes ini juga menjelaskan, kondusivitas antarumat beragama juga nampak ketika Masjid Al-Amin menyelenggarakan penyembelihan hewan korban dalam rangka Idul Adha. “Ada beberapa warga non muslim yang ikut membantu panitia juga. Semua warga nonmuslim se-RW, juga mendapat bagian daging korban dengan berat daging yang sama,” jelas dia.


Lebih lanjut Cak Loem menjelaskan, kerukunan antar jamaah Masjid Al-Amin kondusif karena selalu tercipta kebersamaan. Apalagi, para jamaah pada umumnya berasal dari kawasan satu RW.  Sedangkan imam dan khotib berasal dari dua aliran yakni NU dan Muhammadiyah. “Penentuan hari besar, termasuk menentukan awal puasa Ramadhan, Masjid Al-Amin selalu mengikuti jadwal yang ditentukan oleh Kemenag RI,” ujar dia.

Kunjungan Tim FKUB dilanjutkan dengan mengadakan diskusi dan tanya jawab di Masjid Al-Amin II (masjid sementara). Penjelasan tentang kondusivitas warga diulang lagi oleh Cak Loem, yang notebene juga sebagai Wakil  Ketua Panitia Renovasi Masjid Al-Amin, ke hadapan seluruh Tim FKUB.

“Akhirnya, Ketua FKUB menyimpulkan bahwa tingkat kondusivitas antarumat beragama dan antarjamaah di Masjid Al-Amin sangat baik. Dan beliau berjanji akan segera menerbitkan Surat Rekomendasi,” kata dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UM) ini.

Kunjungan diakhiri dengan doa, ramah tamah, dan foto bersama, yaitu Tim FKUB, perangkat ketakmiran, perangkat panitia, dan sebagian jamaah. (hen)

0 comments:

Post a Comment