Wednesday, August 11, 2021

Ini Tiga Keutamaan Bulan Muharram

 
Kajian tafsir Alquran oleh  ustadz H Muhammad Syarif Hidayatullah SAg di Masjid Al-Amin, Selasa (3/8/2021) malam.

KOTA MALANG – Ada tiga keutamaan bulan Muharram yang perlu umat Islam ketahui. Yakni, bulan haram, bulan Allah (syahrullah), dan disunahkannya puasa Tasu’a dan Asyura.

Demikian disampaikan ustadz H Muhammad Syarif Hidayatullah SAg saat mengisi kajian tafsir Alquran di Masjid Al-Amin, Selasa (3/8/2021) malam.

Seperti diketahui, bulan Muharram atau Tahun Baru Islam tahun ini jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021. Bersamaan dengan itu, kajian tafsir Alquran yang diasuh oleh ustadz Syarif mengulas tentang tiga keutamaan bulan pertama dalam kalender Hijriah ini.

Ustadz Syarif menjelaskan, Muharam adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Dalam kalender hijriah, ada empat bulan yang termasuk bulan-bulan dimuliakan (al asyhurul hurum) yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

“Firman Allah SWT di dalam Surat At Taubah ayat 36 disebutkan: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,” papar ustadz Syarif.

Lebih lanjut, ustadz dari Kantor Kementerian Agama Kota Batu ini menjelaskan, saat memasuki bulan haram tersebut maka dilarang berperang dan melakukan kedzaliman.

“Keutamaan bulan Muharram yang kedua adalah, bulan ini disebut sebagai syahrullah (bulan Allah). Dalam Hadits Riwayat (HR) Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam,” jelas dia.

Kemuliaan ketiga dari bulan Muharram, kata ustadz Syarif, adalah disunahkannya puasa tasu’a dan asyura. Bahkan puasa tasu’a dan asyura serta puasa sunah lainnya (Senin Kamis, ayyamul bidh, puasa daud), nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan.

“Dalam Hadits Riwayat (HR) Muslim, secara khusus, Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu”,” terang ustadz Syarif.

Sedangkan mengenai puasa tasu’a, ustadz Syarif memaparkan bahwa Rasulullah berazam untuk menjalankannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum Muharram tiba.

“Para sahabatnya yang menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,” tegas dia

Sementara itu, kajian Alquran yang diadakan rutin setiap bulan pada Selasa minggu pertama dan kedua ini, digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dalam masa pandemi Covid-19, seperti menjaga jarak, bermasker, dan jumlah jamaah yang terbatas. (hen)

 

0 comments:

Post a Comment